Perjalanan Angin
Angin brhembus sore itu menyentuh alam raya melewati celah_celah kehidupan..
Angin tinggalkan goresan knangan diukir di atas kehidupan pnuh dngan ranjau_ranjau.
Apalah arti smua..!!
Harusnya bersjud di atas sajadah suci merenung segala khilaf.
Angin tinggalkan goresan knangan diukir di atas kehidupan pnuh dngan ranjau_ranjau.
Apalah arti smua..!!
Harusnya bersjud di atas sajadah suci merenung segala khilaf.
Terbuang dari knangan
oleh Muhammad Arifin pada 29 Agustus 2011
Mungkin suratan takdir
petmuan dan perpisan jadi bingkai-bingkai hdup.
Ku kumpulkan serpihan knangan yg trbuang.
Malam sunyi temani masa itu.
Bila dhyati terasa lubuk hati ngeri.
Tak terasa tak sengaja waktu berlalu.
Aku orang yang terbuang dari kenangan yang terindah, masa yang indah.
Skedip kisah membuat susah diulangi. Berat hati merangkak-rangkak sendiri mencari kbhagiaan sejati.
Sudah ku jalani smua, mencoba atas ketenangan bathin serta sabar..
Kehilafan menerjangku tak berdaya tidak bisa berpaling.
Badai menerjang menelantarkan keping_keping bahagia serta buih_buih harapan
sadar waktu yang berputar. .
Tak bisa melawan, ku hanya berjalan, sebagai seorang berisikan perasaan.
petmuan dan perpisan jadi bingkai-bingkai hdup.
Ku kumpulkan serpihan knangan yg trbuang.
Malam sunyi temani masa itu.
Bila dhyati terasa lubuk hati ngeri.
Tak terasa tak sengaja waktu berlalu.
Aku orang yang terbuang dari kenangan yang terindah, masa yang indah.
Skedip kisah membuat susah diulangi. Berat hati merangkak-rangkak sendiri mencari kbhagiaan sejati.
Luka
oleh Muhammad Arifin pada 30 Juli 2011
Deburan badai melanda kokoknya jiwa.
Tak pernah berhenti dalam waktunya.
Kian lama semakin tak berdaya
semakin rapuh jiwa raga.
Tak bisa lagi berdiri tegar hadapi knyataan.
Berharap dalam renungan.
Dengan teriris hati berkepanjangan.
Tak pernah berhenti dalam waktunya.
Kian lama semakin tak berdaya
semakin rapuh jiwa raga.
Tak bisa lagi berdiri tegar hadapi knyataan.
Berharap dalam renungan.
Dengan teriris hati berkepanjangan.
waktu dan perasaan.
oleh Muhammad Arifin pada 20 Juli 2011
Kehilafan menerjangku tak berdaya tidak bisa berpaling.
Badai menerjang menelantarkan keping_keping bahagia serta buih_buih harapan
sadar waktu yang berputar. .
Tak bisa melawan, ku hanya berjalan, sebagai seorang berisikan perasaan.
Masih ingat
oleh Muhammad Arifin pada 2 Agustus 2011
Masih ingat kningmu ku kecup
pertma dalam hidup kau ajarkan kebahagiaan,.
Masih ingat kau bersandar di bahu..
Kau ajarkan kemesraan.
Masih ingat canda tawa mengiring sunyi kelabu malam.
Kau ajarkan kerinduan.
Masih ingat kau acuhkan tak peduli.
Kau ajarkan kegelisahan.
Masih ingat janji suci diucapkan di atas nama cinta dan sayang.
Kau ajarkan ketidakberdayaan.
pertma dalam hidup kau ajarkan kebahagiaan,.
Masih ingat kau bersandar di bahu..
Kau ajarkan kemesraan.
Masih ingat canda tawa mengiring sunyi kelabu malam.
Kau ajarkan kerinduan.
Masih ingat kau acuhkan tak peduli.
Kau ajarkan kegelisahan.
Masih ingat janji suci diucapkan di atas nama cinta dan sayang.
Kau ajarkan ketidakberdayaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar